Vrydag 15 Maart 2013

SISTEM LIFT


Pada lift sistem pengamannya lebih banyak, baik pengaman mekanik maupun pengaman sistem kelistrikan serta pengaman manusia. Selain itu ruang gerak untuk pekerjaan pemeliharaan lift lebih kurang leluasa. Pekerjaan pemeliharaan meliputi pemeliharaan pada sistem mekanik, sistem kelistrikan dan sistem keamanan manusia serta kesehatan dan keselamatan kerja
Definisi : 
         Lift adalah angkutan transportasi vertikal yang digunakan untuk mengangkut orang atau barang. Lift umumnya digunakan di gedung-gedung bertingkat tinggi; biasanya lebih dari tiga atau empat lantai. Gedung-gedung yang lebih rendah biasanya hanya mempunyai tangga atau eskalator. Lift-lift pada zaman modern mempunyai tombol-tombol yang dapat dipilih penumpangnya sesuai lantai tujuan mereka, Terdapat tiga jenis mesin, yaitu Hidraulik, Traxon atau katrol tetap, dan Hoist atau katrol ganda, Jenis hoist dapat dibagi lagi menjadi dua bagian, yaitu hoist dorong dan hoist tarik.
Penyediaan dan kecepatan lift di dalam gedung ini sangat baik oleh standar kantor Jakarta khas. Rendah naik zona Dasar Tingkat-lantai 17 - 6 lift (24 orang di 210 meter / menit) Bertingkat zona Dasar Tingkat, 18 lantai-32 lantai - 5 Lift (24 orang di 360 meter / menit) Layanan angkat Satu, melayani semua lantai Mobil parkir angkat Dua, Ground Level melayani, Tingkat Lower Ground, P1 dan P2 Angkat ritel Dua, melayani Mezzanine, Ground, Lower Ground, P1dan P2 (11 orang di 60 meter / menit) Produsen Mitsubishi.
system safety lift dan fungsinya :
1.      Circuit braker, berfungsi :
   Memutuskan sumber (aliran) listrik dari panel induk (sub panel) ke panel control lift.
    Menjaga peralatan elektronik dari lift jika terjadi arus lebih (over current).
2.       Governoor, berfungsi :
   Memutuskan power/aliran listrik ke control panel lift jika governor mendeteksi terjadinya overspeed (kecepatan lebih) pada traffict lift (putaran roda pulley governoornya). 
   Menjepit sling governor (catching). Secara mekanik bandul governor akan menjepit sling governor (rope governor) dan dengan terjepitnya sling ini.
   Maka sling ini akan menarik safety wedge pada unit safety gear/safety wedge yang terletak di bawah car lift dan akan mencengkaram rail untuk melakukan pengereman secara paksa terhadap lift.
3.      Final limit switch (upper/bagian atas), berfungsi :
   Merupakan double proteksi untuk menghentikan operasi lift jika limit switch (upper) gagal beroperasi.
4.       Limit switch (upper/bagian atas), berfungsi :
   Berfungsi menjaga lift beroperasi melewati batas travel lantai tertingginya.
5.      Emergency exit (manhole), berfungsi :
   Penumpang dapat di tolong/evakuasasi dari dalam sangkar melalui manhole ini pada saat emergency. Manhole ini hanya dapat di buka dari sisi luar bagian atas, jika pintu ini terbuka lift otomatis akan berhenti.

6.      Emergency light (lampu emergency), berfungsi :
   Lampu emergency akan menyala secara otomatis jika terjadi pemdaman sumber listrik. Lampu ini dapat bertahan rata-rata sampai dengan 15 menit.
7.      Safety gear/safety wedge, berfungsi :
   Melakukan pengereman (menjepit) terhadap rail jika governor mendeteksi terjadinya over speed.
8.      Limit switch (Lower/bagian bawah), berfungsi :
   Menjaga lift beroperasi melewati batas travel lantai terendahnya.
9.      Final limit switch (lower/bagian bawah), berfungsi : 
   Merupakan double proteksi untuk menghentikan opersi lift jika limit swich gagal beroperasi.
10.  Lubang kunci pintu luar, berfungsi :
   Terletak di sisi sebelah atas dari pintu luar lift yang memungkinkan untuk di buka jika ingin melakukan pertolongan darurat pada penumpang jika terjadi emergency.
11.  Door lock switch, berfungsi :
   Mencegah pintu terbuka pada saat lift sedang beroperasi (running). Pintu hanya dapat di buka setelah sangkar berhenti.
12.  Interphone, berfungsi :
   Penumpang dapat berkomunikasi dengan petugas teknisi (building maintenance) di ruang mesin, ruang control atau ruang security jika terjadi pemdaman listrik atau hal emergency.
13.  Safety shoe, berfungsi :
   Mendeteksi gangguan pada saat pintu akan menutup dan membuka kembali jika mendeteksi sesuatu. Photocell dapat di gunakan secara bersamaan safety shoe ini.
14.  Weighing Device (pendeteksi beban), berfungsi :
   Memberikan / mengaktifkan buzzer alarm pada saat weighing device ini mendeteksi beban sangkar yang berlebih.jika weighing device ini aktif pintu lift akan tetap terbuka sampai dengan sangkar di kurang bebannya.
15.  Apron, berfungsi :
   Mencegah penumpang terjatuh ke dalam hoistway (ruang luncur lift) pada saat penumpang mencoba keluar ketika lift berhenti tidak level.
16.  Buffer, berfungsi :
   Jika sangkar atau counter weight (beban penyeimbang) bergerak kearah paling bawah, buffer akan mengurangi terjadinya shock (guncangan).



Pemeliharaan pada sistem mekanik lift
diantaranya adalah:
a)      Pemeliharaan sistem mekanik naik dan turun, meliputi pemeriksaan sistem pelumas, pemeriksaan  keausan dan kekerasan baut mur sistem mekanik
b)      Pemeliharaan rel sebagai tumpuan, dalam hal ini pemeriksaan sistem pelumasan antara talang atau ril sebagai landasan meluncur dari  lift. Selain pemeriksaan juga dilakukan pembersihan pada landasan luncur atau pacu dan ril, Bersihkan talang atau ril landasan gerakan dan beri pelumasan.
c)      Pemeliharaan kawat baja penarik, meliputi pemeriksaan kelenturan kawat baja dan jika sudah kering beri tambahan pelumas sehingga kelenturannya meningkat.
d)     Periksa kawat baja, apakah sudah ada bagian kawat yang sudah terputus sebagian, karena jika tidak ditangani akan cepat menyebar ke kawat lainnya.
e)      Periksa bagian sistem pengereman (khususnya pengerema mekanik) dan pengereman mekanik maupun elektrik. Jenis pengereman dan prinsip kerja serta komponen lainnya. Segera lakukan perbaikan jika ditemukan bagian yang tidak beres. Jika pengereman dengan menggunakan sistem mekanis, periksa apakah rem sudah aus dan kekerasan pegas apakah masih
17

cukup atau sudah lembek dan apakah gerakannya tidak terhalang benda lain. Jika pegasnya sudah lembek, segera lakukan penggantian dan jika teromol remnya sudah aus segera lakukan penggantian.
f)       Periksa bagian cabine, apakah ikatan cukup kuat atau sebaliknya. Apakah kekuatan mekanis cabine masih memenuhi syarat dan apakah gerakan cabine tidak terhalang oleh benda lain.
g)      Periksa pada sistem penggeraknya, apakah masih memilki kekuatan sesuai dengan benda yang diangkut dan atau dipindahkan.
h)      Periksa kecepatan sistem penggeraknya, apakah sudah mengalami penurunan yang besar atau tidak. Jika sudah mengalami penurunan lakukan perbaikan.
3.2.2        Pemeliharaan pada sistem kelistrikan,
Diantaranya adalah :
a)      Sistem pengaman, lakukan pemeriksaan apakah pengaman masih dapat bekerja dengan sempurna menggunakan alat kerja listrik (tespen, multi tester, obeng, tespen, palu, tang dan lainnya). Gunakan tool kit untuk teknisi listrik agar peralatan lebih lengkap dan digunakan berdasarkan kebutuhannya
b)      Pelihara bagian motor listrik (sesuai prosedur) yang ada untuk pemeliharaan motor listrik.
c)      Pemeliharaan pada sistem instalasi, yang perlu diperhatikan adalah apakah tahanan isolasi, sambungan dan pengawatannya masih rapi atau tidak. Jika tahanan isolasi sudah rendah, 
lakukan penggantian kabel. Pemeriksaan sambungan diperlukan karena jika kurang kuat akan terjadi loncatan bunga api dan akan berpengaruh pada sistem kelistrikan.
d)     Pemeliharaan sistem pengendali  lift, karena jika tidak dipelihara juga berpengaruh pada kinerja sistem. Apakah kinerja sistem pengendali masih baik atau mengalami kerusakan.
e)      Pemeliharaan sumber tenaga listrik. Lakukan pemeriksaan besarnya sumber tenaga listrik, baik sumber listrik arus bolak balik sebagai penggerak motor maupun sumber listrik arus searah dan penyearah karena sumber listrik arus searah sebagai sumber listrik bagi sistem alarm dan lampu indikator dan keperluan lainnya. Pemeriksaan terkait dengan besar tegangan sumber apakah terjadi kenaikan atau penurunan karena jika terlalu tinggi dapat merusak peralatan kelistrikan dan kontrol serta indikator dan alrm serta penerangan. Jika terlalu rendah maka kinerja sistem tidak optimal.
f)       Periksa alat komunikasi, alarm, dan lampu indikator yang ada pada cabine lift karena ada kemungkinan gangguan darurat pada cabine, termasuk lift macet.

TROUBLESHOOTING
1. MOTOR  TIDAK BEKERJA
         Breaker atau sekering mati > Ganti itu.
         Overload terminal motor tersandung  > Tunggu overload untuk mendinginkan. 
         Koneksi kabel rusak > Panggilan listrik untuk memeriksa.
         Tombol sampai rusak > Panggilan listrik untuk memeriksa.

2. MOTOR BEKERJA TAPI TIDAK BERTAHAN LAMA
         Sepotong sampah berada di bawah katup > Dorong menangani ke bawah dan menekan tombol sampai pada waktu yang sama. Terus selama 10 sampai15 detik. Periksa clearance antara katup plunger dari pegangan.
         Minyak tingkat terlalu rendah > Tingkat Minyak harus tepat di bawah port tutup ventilasi saat lift turun.
3. MINYAK TUMPAH DARI UNIT  POWER.
         Minyak reservoir terlalu penuh.
         Angkat menurunkan terlalu cepat sementara di bawah beban berat.
4. MOTOR MACET DAN TIDAK BEKERJ
         Impeller penutup kipas dented >  lepaskan dan luruskan
         Kesalahan wiring  > Panggilan listrik untuk memeriksa.
         Bad capacitor  > Panggilan listrik untuk memeriksa.
         Tegangan rendah > Panggilan listrik untuk memeriksa kelebihan beban
5. TERSENTAK LIFT UP DAN LIFT DOWN

         Udara dalam sistem hidrolik > Angkat angkat semua jalan ke atas dan kembali ke lantai,Ulangi beberapa kali.

         Jangan biarkan ini terlalu panas.

6. KEBOCORAN MINYAK

         Daya Unit  > Jika unit daya kebocoran oli hidrolik sekitar tangki pemasangan flens-memeriksa tingkat minyak di tangki > Tingkat harus dua inci di bawah flens tangki > Periksa dengan obeng.

         Rod akhir silinder > Meterai batang silinder keluar > Membangun kembali atau mengganti silinder.


7. LIFT MEMBUAT NOISE BER LEBIHAN.

         Kaki lift kering dan membutuhkan minyak.

         Silinder perakitan atau kabel katrol katrol perakitan tidak bergerak lancer. 

         Mungkin memiliki keausan berlebihan pada silinder atau pin.



Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking