Pada lift sistem
pengamannya lebih banyak, baik pengaman mekanik maupun pengaman sistem
kelistrikan serta pengaman manusia. Selain itu ruang gerak untuk pekerjaan pemeliharaan lift lebih kurang leluasa. Pekerjaan pemeliharaan meliputi
pemeliharaan pada sistem mekanik, sistem kelistrikan dan sistem keamanan
manusia serta kesehatan dan keselamatan kerja
Definisi :
Lift
adalah angkutan transportasi vertikal yang digunakan untuk mengangkut orang
atau barang. Lift umumnya digunakan di gedung-gedung bertingkat tinggi;
biasanya lebih dari tiga atau empat lantai. Gedung-gedung yang lebih rendah
biasanya hanya mempunyai tangga atau eskalator. Lift-lift pada zaman modern
mempunyai tombol-tombol yang dapat dipilih penumpangnya sesuai lantai tujuan
mereka, Terdapat tiga jenis mesin, yaitu Hidraulik, Traxon atau katrol tetap,
dan Hoist atau katrol ganda, Jenis hoist dapat dibagi lagi menjadi dua bagian,
yaitu hoist dorong dan hoist tarik.
Penyediaan dan kecepatan
lift di dalam gedung ini
sangat baik oleh standar kantor Jakarta khas. Rendah naik zona Dasar Tingkat-lantai 17 - 6 lift (24
orang di 210 meter / menit) Bertingkat zona Dasar Tingkat, 18 lantai-32 lantai
- 5 Lift (24 orang di 360 meter / menit) Layanan angkat Satu, melayani semua
lantai Mobil parkir angkat Dua, Ground Level melayani, Tingkat Lower Ground, P1
dan P2 Angkat ritel Dua, melayani Mezzanine, Ground, Lower Ground, P1dan P2 (11 orang di 60 meter / menit) Produsen Mitsubishi.
system
safety lift dan fungsinya :
1. Circuit
braker, berfungsi :
• Memutuskan
sumber (aliran) listrik dari panel induk (sub
panel) ke panel control lift.
• Menjaga peralatan elektronik dari lift jika
terjadi arus lebih (over current).
2.
Governoor, berfungsi :
• Memutuskan
power/aliran listrik ke control panel lift jika governor mendeteksi terjadinya
overspeed (kecepatan lebih) pada traffict
lift (putaran roda pulley governoornya).
• Menjepit
sling governor (catching). Secara
mekanik bandul governor akan menjepit sling governor (rope governor) dan dengan terjepitnya sling ini.
• Maka
sling ini akan menarik safety wedge pada unit safety gear/safety wedge yang
terletak di bawah car lift dan akan mencengkaram rail untuk melakukan
pengereman secara paksa terhadap lift.
3.
Final limit switch (upper/bagian atas), berfungsi
:
• Merupakan
double proteksi untuk menghentikan operasi lift jika limit switch (upper) gagal
beroperasi.
4.
Limit
switch (upper/bagian atas), berfungsi :
• Berfungsi
menjaga lift beroperasi melewati batas travel lantai tertingginya.
5.
Emergency exit (manhole), berfungsi :
• Penumpang
dapat di tolong/evakuasasi dari dalam sangkar melalui manhole ini pada saat
emergency. Manhole ini hanya dapat di buka dari sisi luar bagian atas, jika
pintu ini terbuka lift otomatis akan berhenti.
6. Emergency
light (lampu emergency), berfungsi :
• Lampu
emergency akan menyala secara otomatis jika terjadi pemdaman sumber listrik. Lampu
ini dapat bertahan rata-rata sampai dengan 15 menit.
7.
Safety gear/safety wedge, berfungsi :
• Melakukan
pengereman (menjepit) terhadap rail jika governor mendeteksi terjadinya over
speed.
8.
Limit switch (Lower/bagian bawah), berfungsi
:
•
Menjaga lift beroperasi melewati batas travel
lantai terendahnya.
9.
Final limit switch (lower/bagian bawah),
berfungsi :
• Merupakan
double proteksi untuk menghentikan opersi lift jika limit swich gagal beroperasi.
10. Lubang
kunci pintu luar, berfungsi :
• Terletak
di sisi sebelah atas dari pintu luar lift yang memungkinkan untuk di buka jika
ingin melakukan pertolongan darurat pada penumpang jika terjadi emergency.
11. Door
lock switch, berfungsi :
• Mencegah
pintu terbuka pada saat lift sedang beroperasi (running). Pintu hanya dapat di
buka setelah sangkar berhenti.
12. Interphone,
berfungsi :
• Penumpang
dapat berkomunikasi dengan petugas teknisi (building maintenance) di ruang
mesin, ruang control atau ruang security jika terjadi pemdaman listrik atau hal
emergency.
13. Safety
shoe, berfungsi :
• Mendeteksi
gangguan pada saat pintu akan menutup dan membuka kembali jika mendeteksi
sesuatu. Photocell dapat di gunakan secara bersamaan safety shoe ini.
14. Weighing
Device (pendeteksi beban), berfungsi :
• Memberikan
/ mengaktifkan buzzer alarm pada saat weighing device ini mendeteksi beban
sangkar yang berlebih.jika weighing device ini aktif pintu lift akan tetap terbuka
sampai dengan sangkar di kurang bebannya.
15. Apron,
berfungsi :
• Mencegah
penumpang terjatuh ke dalam hoistway (ruang luncur lift) pada saat penumpang
mencoba keluar ketika lift berhenti tidak level.
16. Buffer,
berfungsi :
• Jika
sangkar atau counter weight (beban penyeimbang) bergerak kearah paling bawah, buffer
akan mengurangi terjadinya shock (guncangan).
Pemeliharaan pada sistem mekanik lift
diantaranya adalah:
a) Pemeliharaan sistem mekanik naik dan
turun, meliputi pemeriksaan sistem pelumas, pemeriksaan keausan dan
kekerasan baut mur sistem mekanik
b) Pemeliharaan rel sebagai tumpuan,
dalam hal ini pemeriksaan sistem pelumasan antara talang atau ril sebagai
landasan meluncur dari lift. Selain
pemeriksaan juga dilakukan pembersihan pada landasan luncur atau pacu dan ril,
Bersihkan talang atau ril landasan gerakan dan beri pelumasan.
c) Pemeliharaan kawat baja penarik,
meliputi pemeriksaan kelenturan kawat baja dan jika sudah kering beri tambahan
pelumas sehingga kelenturannya meningkat.
d) Periksa kawat baja, apakah sudah ada
bagian kawat yang sudah terputus sebagian, karena jika tidak ditangani akan
cepat menyebar ke kawat lainnya.
e) Periksa bagian sistem pengereman
(khususnya pengerema mekanik) dan pengereman mekanik maupun elektrik. Jenis
pengereman dan prinsip kerja serta komponen lainnya. Segera lakukan perbaikan
jika ditemukan bagian yang tidak beres. Jika pengereman dengan menggunakan
sistem mekanis, periksa apakah rem sudah aus dan kekerasan pegas apakah masih
17
cukup atau sudah lembek dan apakah
gerakannya tidak terhalang benda lain. Jika pegasnya sudah lembek, segera
lakukan penggantian dan jika teromol remnya sudah aus segera lakukan
penggantian.
f) Periksa bagian cabine, apakah ikatan
cukup kuat atau sebaliknya. Apakah kekuatan mekanis cabine masih memenuhi
syarat dan apakah gerakan cabine tidak terhalang oleh benda lain.
g) Periksa pada sistem penggeraknya,
apakah masih memilki kekuatan sesuai dengan benda yang diangkut dan atau
dipindahkan.
h) Periksa kecepatan sistem penggeraknya,
apakah sudah mengalami penurunan yang besar atau tidak. Jika sudah mengalami
penurunan lakukan perbaikan.
3.2.2
Pemeliharaan
pada sistem kelistrikan,
Diantaranya adalah :
a) Sistem pengaman, lakukan pemeriksaan
apakah pengaman masih dapat bekerja dengan sempurna menggunakan alat kerja
listrik (tespen, multi tester, obeng, tespen, palu, tang dan lainnya). Gunakan
tool kit untuk teknisi listrik agar peralatan lebih lengkap dan digunakan
berdasarkan kebutuhannya
b) Pelihara bagian motor listrik (sesuai
prosedur) yang ada untuk pemeliharaan motor listrik.
c) Pemeliharaan pada sistem instalasi,
yang perlu diperhatikan adalah apakah tahanan isolasi, sambungan dan
pengawatannya masih rapi atau tidak. Jika tahanan isolasi sudah rendah,
lakukan penggantian kabel. Pemeriksaan
sambungan diperlukan karena jika kurang kuat akan terjadi loncatan bunga api
dan akan berpengaruh pada sistem kelistrikan.
d) Pemeliharaan sistem pengendali lift, karena jika tidak dipelihara juga
berpengaruh pada kinerja sistem. Apakah kinerja sistem pengendali masih baik
atau mengalami kerusakan.
e) Pemeliharaan sumber tenaga listrik.
Lakukan pemeriksaan besarnya sumber tenaga listrik, baik sumber listrik arus
bolak balik sebagai penggerak motor maupun sumber listrik arus searah dan
penyearah karena sumber listrik arus searah sebagai sumber listrik bagi sistem
alarm dan lampu indikator dan keperluan lainnya. Pemeriksaan terkait dengan
besar tegangan sumber apakah terjadi kenaikan atau penurunan karena jika
terlalu tinggi dapat merusak peralatan kelistrikan dan kontrol serta indikator
dan alrm serta penerangan. Jika terlalu rendah maka kinerja sistem tidak
optimal.
f) Periksa alat komunikasi, alarm, dan
lampu indikator yang ada pada cabine lift karena ada kemungkinan gangguan
darurat pada cabine, termasuk lift macet.
TROUBLESHOOTING
1. MOTOR TIDAK BEKERJA
• Breaker atau sekering mati > Ganti itu.
• Overload terminal motor tersandung > Tunggu overload untuk mendinginkan.
• Koneksi kabel rusak > Panggilan listrik untuk memeriksa.
• Tombol sampai rusak > Panggilan listrik untuk memeriksa.
1. MOTOR TIDAK BEKERJA
• Breaker atau sekering mati > Ganti itu.
• Overload terminal motor tersandung > Tunggu overload untuk mendinginkan.
• Koneksi kabel rusak > Panggilan listrik untuk memeriksa.
• Tombol sampai rusak > Panggilan listrik untuk memeriksa.
2. MOTOR BEKERJA
TAPI TIDAK BERTAHAN LAMA
•
Sepotong sampah berada di bawah katup >
Dorong menangani ke bawah dan menekan tombol sampai pada waktu yang sama. Terus
selama 10 sampai15 detik. Periksa clearance antara katup plunger dari pegangan.
•
Minyak tingkat terlalu rendah > Tingkat
Minyak harus tepat di bawah port tutup ventilasi saat lift turun.
3. MINYAK
TUMPAH DARI UNIT POWER.
•
Minyak reservoir terlalu penuh.
•
Angkat menurunkan terlalu cepat sementara di
bawah beban berat.
4. MOTOR
MACET DAN TIDAK BEKERJA
•
Impeller penutup kipas dented > lepaskan dan luruskan
•
Kesalahan wiring > Panggilan listrik untuk memeriksa.
•
Bad capacitor > Panggilan listrik
untuk memeriksa.
•
Tegangan rendah > Panggilan listrik untuk
memeriksa kelebihan beban
5. TERSENTAK
LIFT UP DAN LIFT DOWN
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking